03.(y/n) dan Halilintar
Sejak pertengkaran antara (y/n) dan Halilintar mereka berdua mulai terlihat agak berjarak, hal itu membuat adik adik mereka khawatir, mereka tak ingin (y/n) dan Halilintar bertengkar lagi
Tunggu..... Lagi?
Yah, ini bukan pertama kalinya mereka mengalami hal ini, dan dari pertengkaran setiap saudara, pertengkaran antara (y/n) dan Halilintar yang paling di hindari, agak mengerikan jika anak pertama dan kedua itu berselisih
Sebenarnya semenjak (y/n) memasuki tingkat SMA Halilintar mulai membangun jarak antara dia dan (y/n) membuat (y/n) serta adik adik nya yang lain kebingungan
"Ah, bagaimana ini? Aku sangat khawatir" Ucap Gempa lemas
"Duh, gmn klo rumah ini rubuh lagi?" Ucap Taufan yang sudah merinding
"Ah.... Mengingat nya membuat ku bisa bermimpi buruk, bang plis jangan di ingetin" Ucap Ice menglelah
"Duh jadi inget kejadian 5 tahun lalu... " Ucap Solar
{5 Tahun Lalu..... }
"Tadaima~" Ucap (y/n) sambil tersenyum
"ONEE-SAN?! " teriak satu rumah kecuali Halilintar
"Hehe~"
"Aaaaaaa Thron rindu sama Onee-San! " Ucap Thron sambil loncat ke pelukan (y/n)
"Hehe, Onee-San juga rindu sama Thron" Ucap (y/n) sambil memeluk Thron
"(Y/n) Onee-San pergi lebih lama dari biasanya ya? 1 bulan, lamanya~" Ucap Gempa
"Maaf ya~ soalnya ternyata lebih menyulitkan dari yang ku duga (ಥ ͜ʖಥ)" Ucap (Y/n) sambil tersenyum lelah
"Apanya? Memang apa yang kau lakukan?" Tanya Halilintar tiba tiba
"Bang! Jangan kayak gitu dong, ga sopan, panggil pake kak kek, terus jangan ngomong sambil baca buku gitu" Tegur Gempa
Namun Halilintar tidak menggubris Gempa sama sekali, membuat (y/n) menghela nafas
"Halilintar kepo ya~? Haha, aku melakukan sesuatu yang hebat pokoknya, mungkin bisa di bilang seperti power rangers, ahaha ᕕ( ᐛ )ᕗ" Jawab (y/n) sambil tersenyum
"Apa Onee-San menumpaskan kejahatan?! Waah keren! " Ucap Blaze
"Haha, bisa di bilang gitu~" Ucap (y/n)
"Kalau begitu kau sibuk kan? Sama seperti Ayah, kau tidak perlu repot repot kembali" Ucap Halilintar tiba tiba
"Bang Hali..." Ucap Gempa
(Y/n) merubah mimik wajah nya, helaan nafas keluar dari mulut nya, padahal baru saja pulang , pengen istirahat malah di ajak ribut sama adek sendiri
"Hali, apa maksud mu? Aku kan punya tanggung jawab sebagai kakak kalian, aku juga mengkhawatirkan kalian" Ucap (y/n) dengan suara lembut
"Kau tidak perlu datang untuk menunjukkan bahwa kau khawatir pada kami, cukup dengan berkirim kabar saja bukan? " balas Halilintar dingin
"Apa maksud mu? Kau tidak merindukan ku,Hali? " Tanya (y/n)
"Merindukan mu? Mau membuat ku tertawa ha? Kau hanya kembali beberapa hari lalu pergi lagi, kalau memang sibuk tidak perlu menyusahkan dirimu untuk itu, jadilah seperti ayah saja" Jawab Halilintar
"Setidaknya aku berusaha untuk menemui kalian, kan? " Ucap (y/n) yang mulai meninggikan suaranya
"Aku tidak membutuhkan usaha mu itu" Balas Halilintar lagi
Keduanya mulai saling menatap sinis, (y/n) yang berusaha menghindari pertengkaran mulai menghela nafas , kemudian berjalan melewati Halilintar sambil berkata
"Sudahlah, lebih baik kita hentikan ini sebelum... "
"Sebelum apa? Sebelum kau mulai menyakiti ku? Oh, katanya kau menyayangi kami?" Sindir Halilintar
(Y/n) berhenti dan tersentak dengan ucapan Halilintar
"Oh, jadi kau tega menyakiti adik mu? Huh, lucu , benarkan semua itu hanya kebo—"
"Halilintar cukup!" Ucap (y/n)
Tubuh (y/n) mulai di kelilingi oleh aliran kekuatan. Melihat itu Halilintar segera mengaktifkan kekuatan nya juga, mereka saling menatap dengan sinis
"Huh, mau bertarung?"
"Gempa, bawa yang lain keluar Sekarang Ucap (y/n) penuh penekan
"I-iya!"
Singkat cerita Halilintar dan (y/n) mulai bertarung, sampai-sampai rumah nya roboh, perihal (y/n) pulang setelah 1 bulan aja sampe gini, gmn klo bertahun-tahun ga pulang, ancur satu kota
Namun tentu saja pertarungan di menangkan oleh (y/n), (y/n) menatap Halilintar yang terbaring lemah di antara puing-puing rumah, lalu menonaktifkan kekuatan nya, bisa di lihat banyak luka luka di tubuh Halilintar dan (y/n),(y/n) duduk ,lalu meletakkan kepala Halilintar di paha nya dan mengelus kepala Halilintar
"Gomenne... " Ucap (y/n)
Sedangkan para elemental yang lain hanya bisa diam tanpa berkata satu kata pun, bahkan satu huruf pun mereka tak bisa mengucap nya, karna sangat shok dengan apa yg terjadi, mereka tak menyangka bahwa kedua kakak mereka bisa seperti ini jika bertengkar
Sejak saat itu para elemental sangat berjaga jaga agar anak pertama dan kedua itu tidak berselisih lagi
{Masa sekarang....}
"Hiiyyy, serem bet plis" ucap Blaze
"Thron ga mau rumah ini roboh lagi:(" Ucap Thron
"Kalo gitu kita harus segera mendamaikan Bang Hali sama Onee-san " Ucap Taufan
"Tapi gmn, orang bang Hali udah ga deket sama (y/n)-Nee sejak (y/n)-Nee SMA" Ucap Solar
"Eum..... Bagaimana ya, duh merepotkan deh" Ucap Blaze
"Apa yang merepotkan Blaze? " Tanya (y/n) yang muncul tiba tiba
"Itu tentang ba— eh, EEEH ONEE-SAN!? " Ucap Blaze terkejoed
"Aduh, ga usah se-kaget itu kali, kecuali...... Blaze abis ngomongin Onee-san " Ucap (y/n) sambil mengedipkan sebelah matanya serta melipat tangannya di depan dada
"E-eh, enggak kok, Blaze ga abis ngomongin Onee-san! " Elak Blaze
"Ah masa~ , Blaze lupa yah? Onee-san bisa tau siapa yang bohong dan jujur lho~" Ucap (y/n)
"Ah! I-iya deh, Blaze ngaku... " Ucap Blaze sambil menunduk
(Y/n) hanya menghela nafas dan tersenyum kecil, lalu mengusap kepala Blaze pelan
"Onee-san, eum.... Maaf klo Gempa lancang tapi..... Onee-san ga ada niat mau berbaikan sama Bang Hali kah?" Tanya Gempa
(Y/n) agak terkejut dengan pertanyaan yang di lontarkan sangat adik nya yang paling waras, namun perlahan (y/n) menghapus wajah terkejut nya dan tersenyum lembut pada Gempa
"Onee-san tentu saja mau, tapi tidak tau dengan Halilintar, kalau pun dia tidak mau berbaikan dengan Onee-san pun tidak apa, akan tetap Onee-san sayangi sebagaimana adik" Jawab (y/n) sambil tersenyum
'Onee-san.... ' Batin Gempa
"Tidak bisa begitu! Onee-san, harus berbaik dengan Bang Hali, apapun yang terjadi!" Ucap Taufan
"Tidak bi— , ah, maksud ku, akan ku coba lain kali" Ucap (y/n) sambil tersenyum
'Hampir saja, ya'
•—————————————————•
Ini apa aku ga tau beneran🙏
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro